Monday, April 12, 2010

Kakak, kaukah itu? (2010.02.12)

kakak, apa kau masih ingat?
seribu tahun yang lalu, kita menghunuskan pedang dan tertawa liar di antara ratusan musuh
mengibarkan panji-panji kerajaan serta meneriakkan kemuliaan bangsa kita di tengah ratusan gunung
aku masih mengingat semuanya dengan jelas
perbincangan mesra di bawah senja gurun pasir
juga penantian panjang di ujung lorong istana
sejak seribu tahun yang lalu pun, kita bukan sepasang kupu-kupu yang menari di antara teratai atau di tengah denting kecapi
kita ini hanya dua ekor elang liar yang kesepian
yang bertemu tanpa sengaja, dan entah untuk apa
seratus tahun yang lalu pun, kita kembali bertemu
apa kau masih ingat?
kita berlari di antara hujan peluru dan ledakan mesiu
entah sebagai pahlawan atau pemberontak
hanya saja aku sudah melupakan wajah dan namamu
dan tak tahu harus mencarimu dalam lembar kitab sejarah yang mana
kakak, kaukah itu?
yang mengayunkan pedang bersamaku seribu tahun yang lalu
yang selalu kunanti dari ujung lorong istana
yang pernah menggenggam tanganku dan berlari di tengah asap peperangan
yang selalu membincangkan puluhan ribu li tanah air di tengah kelamnya malam
kaukah itu?
aku sudah tak dapat lagi mengingat wajah dan namamu
di kehidupan ini pun, kau dilahirkan di keluarga yang mana?
hanya saja, jika kau memilih untuk melepaskan dunia, maka aku pun akan menemanimu ke ujung langit
jika kau memilih untuk melupakan kisah-kisah kepahlawanan itu, maka aku pun akan menguburnya dalam catatan kehidupan lalu
namun dalam kehidupan ini, kita akan berakhir seperti apa?

kakak, kaukah itu?

---------------------
dari tepi batas ingatan
2010.02.12

No comments:

Post a Comment