Sunday, August 28, 2011

Surat Untuk Tuhan Yang Tak Kukenal

tulisan lama (lagi).... 2010.11.06


WARNING:
For samawi-ers only!! (khususnya para "pisang". sawo boleh ignore)

tuhan (jika ada),
aku tak pernah bertemu denganmu
juga tak akan berkata aku mengenalmu

mereka bilang, di atas sana ada dunia yang indah
mereka bilang, di bawah sana ada api yang abadi
mereka bilang, jika menyembahmu akan naik ke atas
dan jika menyangkalmu akan dibuang ke bawah

aku tak pernah naik ke atas
juga tak pernah turun ke bawah
tak tahu apakah di atas sana ada dunia yang indah
tak tahu apakah di bawah sana ada api yang abadi

aku hanya melihat tangan mereka yang berlumuran darah
aku hanya melihat mereka meneriakkan namamu sambil membawa senjata
dan kota-kota menjadi hancur
dan para ilmuwan mati terbakar
dan gadis-gadis dari bangsaku mati dinodai
dan teman-temanku mengingkari budaya bangsanya sendiri
dan peperangan pun berkobar dua ribu tahun lamanya

mereka bilang, kau bilang kau datang untuk membawa pedang
tapi mereka juga bilang, kau mengajarkan perdamaian
entah mana yang benar

aku tak pernah mendengar kata-katamu langsung
aku hanya sering mendengar, mereka menghina dan membantai orang-orang lain
orang-orang lain yang tak mengenalmu, sama sepertiku

mereka memanggilmu dengan nama-nama
nama-nama dari bangsa-bangsa yang berbeda, yang bukan bangsaku
nama-nama yang baru ada jauh setelah peradaban leluhurku berkembang

mereka bilang, pengikutmu menuliskan ajaranmu dalam sebuah buku
buku yang ditulis jauh setelah leluhurku menuliskan kitab-kitab sajak dan puisi
buku yang ditulis dengan bahasa yang tak kukenal
yang tak kumengerti dari mana asal mulanya yang sesungguhnya

mereka bilang, apa yang mereka katakan tentangmu adalah benar
dan hanya satu-satunya yang benar

aku tak tahu
aku tak tahu apakah yang mereka katakan itu benar
aku tak tahu apakah kau benar-benar ada
aku tak tahu seperti apa wujudmu sebenarnya

hanya saja salah seorang leluhurku yang bijak berkata,
jika belum mengerti cara hidup di dunia, bagaimana mau mengatakan kehidupan sesudahnya?
dan leluhurku yang lain berkata,
hal yang ada di luar dunia manusia, tidak perlu dibahas
pernah pula kudengar,
daripada percaya penuh pada buku, lebih baik tak usah membaca buku sama sekali

tuhan,
jika kau memang ada dan menciptakanku (seperti kata mereka)
maka kau jugalah yang menciptakan mata dan telingaku
oleh sebab itu, aku akan menggunakannya untuk melihat dan mendengar fakta serta kebenaran
kau jugalah yang menciptakan otakku
aku berjanji akan menggunakannya untuk berpikir dan berlogika semaksimal mungkin
dan kau jugalah yang memberiku hati dan perasaan
maka aku bisa berbuat baik atas dasar nuraniku sendiri
dan tidak berbuat kejahatan oleh sebab peri kemanusiaan

aku tak akan menutup mata serta telinga dengan dalih percaya
aku berjanji tak akan keras kepala tanpa mau menggunakan akalku
juga tidak akan begitu egois untuk berbuat kebaikan hanya karena mengincar surga
dan tidak berbuat kejahatan hanya karena takut neraka

tuhan,
mereka bilang, kau maha baik dan maha adil
jika memang begitu, kurasa kau akan menumpahkan air mata bukan untukku,
melainkan untuk mereka yang menyebut namamu sambil menikam saudaranya,
yang mengatasnamakanmu untuk membungkam pengetahuan,
yang tak hentinya menyebut namamu namun hatinya seperti ular berbisa,
juga untuk mereka yang mengingkari dan menghina leluhurnya sendiri atas namamu
mereka bilang, kau mencintai manusia dan memberikan keinginan bebas pada kami
jika memang begitu, kurasa kau juga akan mengadili orang dari perbuatannya,
bukan hanya dari jumlah absennya di tempat-tempat yang mereka bilang adalah rumahmu,
atau dari jumlah uang yang mereka berikan pada orang-orang yang mereka bilang utusanmu,
atau dari nyanyian dan puji-pujian yang mereka bilang dipersembahkan untukmu

jika kau sungguh ada,
aku sangat berharap kau memang baik dan adil adanya

tapi,
mereka juga bilang kau adalah diktator kejam yang gila hormat,
semua orang harus menyembah dan memujamu atau dibunuh
mereka bilang, kau adalah pencemburu dan pendendam,
mengancam dan menghukum dengan api serta siksaan yang lebih biadab dari binatang jalang
mereka bilang, kau seperti personalia yang nepotis dan mata duitan
harus melalui koneksi dengan utusan-utusan tertentu dan memberikan upeti baru dapat mendekatimu

seandainya kau memang seperti itu,
mungkin aku akan memandangmu sangat rendah,
bahkan menyebut namamu pun aku akan jijik

tuhan,
aku tak tahu seperti apa dirimu
bahkan tak tahu apakah dirimu itu ada atau tidak
leluhurku berkata, tahu adalah tahu, tidak tahu adalah tidak tahu
maka aku tak akan memanggilmu dengan nama apapun
tak akan menyembahmu dengan religi agama apapun
tak akan memujamu dengan bahasa dari bangsa manapun

tapi setidaknya,
aku takkan membawa pedang
aku tak akan membunuh mereka yang menyebutmu dengan nama yang berbeda
juga tak akan mengatasnamakanmu untuk menghina kebudayaan bangsa lain
aku tak akan menyebutmu sebagai sebab dari apapun
entah itu bencana ataupun keindahan

tuhan,
mungkin kita ini memang orang asing
memang kita ini adalah orang asing
setidaknya, kau asing bagiku
jadi, aku tetap tak akan berasumsi apapun tentang dirimu
tidak mengakui dan memujamu
tidak pula menyangkal dan menghinamu

tapi, jika kau memang ada
tolong hukumlah saja mereka-mereka yang mengaku muridmu itu
dunia ini sudah terlalu rapuh untuk mereka pecahkan

----------------------------------------

TAG @Galileo, @Copernicus, @Darwin, @Bruno, @Horus, @Dyonisus, @Hermes, @Khrisna, @Mithras, @Orpheus

Kaisar Hongwu dan Permaisuri Ma adalah suku Hui dan beragama Islam?? (lagi2 HOAX)

Lagi bongkar-bongkar artikel lama. Sekalian dah post yg ini juga. Written by Fengzi.J (=ME! again!) @ 2010.10.06


Tadi siang menjelang sore, seorang teman mengangkat persoalan mengenai Islam Zhongguo di conference YM. Salah satunya yang diklaim sebagai muslim adalah Permaisuri Ma (Ma Xiuying, permaisurinya Zhu Yuanzhang). Tentang muslim-musliman itu sebelumnya saya juga sudah pernah dengar, termasuk Huang Feihong dan Hakim Bao yang juga KONON KATANYA muslim, tapi belum pernah menyelidiki soal ini. Sampai hari ini, akhirnya penasaran dan mencoba search lebih lanjut. Dan ternyata tidak hanya Empress Ma yang "muslim", kaisarnya sendiri, Emperor Hongwu, kaisar pendiri dinasti Ming juga "muslim", dan bahkan mereka adalah suku Hui, bukan Han. Coba kita membantah tanpa makian dan marah-marah.

Begini ceritanya....

1. Ahli sejarah luar negeri Li Dongming dalam tulisannya Penjelasan Detail Tentang Dinasti Ming mencatat: "Dia (Zhu Yuanzhang) adalah anak rakyat jelata, pada usia 17 tahun, yaitu tahun ke-4 pemerintahan Kaisar Yuanshun, terjadi bencana kekeringan dan penyakit melanda kampung halaman di Anhui, Fengyang. Ayah (Zhu Shizhen), ibu (Marga Chen), dan kakak tertua (Zhu Xinglong) meninggal berurutan dalam beberapa hari. Di rumah tidak ada uang, tidak mampu membeli 3 buah peti mati, apalagi tanah kuburan. Untung ada tetangga bermarga Liu yang baik hati, memperbolehkan dia dan kakak kedua (Zhu Xingsheng) membungkus jasad ayah, ibu, dan kakak pertama dengan kain putih dan dimakamkan di sebuah sudut tanah makam keluarga Liu." Menurut tradisi suku Han, peti mati keluarga kaya terbuat dari kayu fir (杉木), keluarga menengah terbuat dari kayu biasa, keluarga miskin menggunakan peti dari papan tipis, keluarga sangat miskin membungkus jasad dengan menggunakan alang-alang (芦苇) lalu dikubur di tanah kosong. Jika keluarga Zhu adalah orang Han, mengapa tidak menuruti tradisi suku han, namun justru menggunakan kain putih? Padahal harga kain putih lebih mahal dibanding papan tipis maupun alang-alang. Mengapa keluarga Zhu yang miskin justru memilih bahan yang lebih mahal ini? Agama Islam memiliki aturan bahwa jasad harus dikebumikan dengan dibungkus kain putih (kafan).

-- TRUTH --> Monumen bakti yang ada di makam kaisar Ming ditulis atas perintah Zhu Yuanzhang. Salah satu kalimat di dalamnya berbunyi: “…… ingin mengubur tak ada peti, hanya dibalut dengan pakaian robek ……”. Zhu Yuanzhang sendiri mengatakan bahwa ia membungkus jasad dengan pakaian robek, BUKAN kain putih. Selain itu, Penjelasan Detail Tentang Dinasti Ming yang sesungguhnya mencatat: “memperbolehkan dia dan kakak kedua (Zhu Xingsheng) membungkus jasad ayah, ibu, dan kakak pertama dengan baju bekas dan dimakamkan di sebuah sudut tanah makam keluarga Liu”. Kali ini baju bekas juga “tidak sengaja” diubah menjadi kain putih.

2. Sejarah Ming mencatat: “Kaisar Taizu sebatang kara dan tidak memiliki tempat berlindung, maka menjadi biksu (僧) di Kuil Huangjue (皇觉寺)”. Tapi sesungguhnya Kuil Huangjue bukanlah kuil Budha atau Tao, melainkan adalah sebuah masjid. Yang dimaksud dengan “biksu” sebenarnya adalah mualaf di masjid. Nama Kuil Huangjue ini pun sebenarnya diberikan oleh Zhu Yuanzhang sendiri setelah naik tahta, yaitu memiliki arti bahwa di kuil inilah Kaisar (皇) mendapatkan pencerahan (觉醒). Kuil ini terletak di luar pintu timur kota Fengyang, bangunannya berada di barat dan menghadap ke timur. Menurut tradisi Zhongguo, bangunan kuil Ru, Budha, dan Tao biasanya berada di utara dan menghadap ke selatan. Sedangkan masjid Islam semuanya berada di barat menghadap ke timur, karena umat Islam beribadah dengan menghadap ke arah Mekkah.

-- TRUTH --> Zhu Yuanzhang sendiri berkata: “Menyembah Budha di pintu kekosongan (空门), keluar masuk kamar biksu.” Ada lagi catatan tentang Kaisar Hongwu tidak menyukai kata “guang” (光; artinya: bercahaya atau bisa juga untuk menyebut kepala gundul). Apakah jadi mualaf di masjid juga harus digundul? Apakah masjid juga disebut dengan istilah “pintu kekosongan”? Kuil Longxing, disebut juga Kuil Besar Longxing berada di bawah Gunung Di Yi (第一山; artinya: gunung nomor satu) di sebelah utara Fengyang. Nama lamanya adalah Kuil Yuhuang. Kaisar Hongwu menjadi biksu di kuil ini. Kuil ini dibangun kembali pada tahun 1383, Zhu Yuanzhang sendirilah yang menuliskan huruf pada batu/prasasti Kuil Longxing ini, dan membuat Peraturan Biksu Kuil Besar Longxing. Kuil Longxing ini ada nama dan lokasi jelasnya, dapat dibuktikan. Bagaimana dengan penjelasan bahwa Kuil Huangjue adalah sebuah masjid itu? Coba tunjukkan di mana masjidnya!

3. Sayyed Ali Akbar dari Persia pada tahun 1500 berkunjung ke Zhongguo. Pada tahun 1516, ia menuliskan bukunya yang berjudul Catatan Perjalanan Ke Zhongguo. Di dalamnya tercatat: “Di dalam istana, ada masjid yag khusus digunakan oleh Kaisar. Pada hari Jumat, Kaisar pergi untuk beribadah di masjid luar kota. Juga banyak pejabat beragama Islam yang berjasa dan dihargai oleh Kaisar. Dari berbagai tingkah laku kaisar, dapat dilihat bahwa beliau telah memeluk agama Islam. Hanya saja, ia tak dapat mengakuinya dengan terang-terangan karena tidak sesuai dengan adat dan budaya bangsanya.”

-- TRUTH --> Pada halaman 64 Catatan Kaisar Wuzong tercatat dengan jelas bahwa Kaisar sangat ahli mengenai kitab Budha dan bahasa Sansekerta (佛经、梵语无不通晓). > karangan Ali Akbar versi terbitan tahun 1988, halaman 40, tertulis bahwa Kaisar Zhengde beragama Budha: “Kaisar Zhongguo menganggap dirinya sebagai murid Sakyamuni, ini adalah satu-satunya yang dipercaya olehnya.” Larangan makan babi baru dikeluarkan pada tahun ke 14 pemerintahannya (buktinya dapat dilihat pada Ming Hui Dian bagian 116). Kaisar Zhengde memang pernah mempelajari berbagai macam agama, namun yang paling dikuasainya adalah agama Budha Tibet, bukan Islam.

4. Menu makan Zhu Yuanzhang. Pada rapat ke-10 pembahasan sejarah dinasti Ming, pengamat sejarah dari Taiwan, Qiu Zhonglin menunjukkan menu yang ditemukannya dari catatan jaman dinasti Ming. “Udang asam cabe, angsa bakar, kambing, daging angsa, perut kambing, ayam tim 5 rasa, tulang kambing, ...... ” (banyak kambing, tidak ada babi). Ini adalah menu makan siang Zhu Yuanzhang pada suatu hari di bulan ke-6 tahun 1384.

-- TRUTH --> Pada rapat yang sama, orang yang sama juga menunjukkan menu santapan pagi Zhu Yuanzhang: “daging kambing goreng, angsa kukus, babi goreng sayur, ......”Dapat dilihat bahwa Zhu Yuanzhang memang suka daging kambing, tapi ia juga makan babi.

5. Di antara jendral-jendral anak buah Zhu Yuanzhang, banyak terdapat suku Hui. Pada jaman akhir dinasti Yuan, suasane politik sangat panas dan sensitif, bagaimana serombongan prajurit suku Hui bisa bergerombol bersamanya? Istri Zhu Yuanzhang bermarga Ma (), kakinya tidak diikat, ini sudah menjelaskan semuanya. Di antara 10 orang suku Hui, 9 di antaranya bermarga Ma, dan wanita suku Hui tidak mengikat kaki. Dan pada saat itu, suku Hui sangat jarang mau menikah dengan suku lain. Di masyarakat beredar perkataan “10 orang hui melindungi 1 Zhu” (十回保一朱). Yang dimaksud adalah Chang Yuchun, Hu Dahai, Feng Guoyong, Feng Sheng, Ding Dexing, Lan Yu, Mu Ying, Hua Yun, Li Wenzhong, dkk.

-- TRUTH --> Zhu Yuanzhang saat itu adalah biksu miskin. Permaisuri Ma juga tak jauh berbeda. Apakah tidak mengikat kaki pasti berarti suku Hui? Kita tidak sebegitu pede-nya untuk mengatakan bahwa Permaisuri Ma dijamin 100% pasti suku Han asli. Tapi saat itu masih banyak sekali wanita suku Han di daerah-daerah yang tidak mengikat kaki, misalnya dari suku Ke Jia (Hakka). Di antara 10 orang suku Hui, ada 9 yang bermarga Ma, lalu mengapa di antara jendral-jendral yang disebutkan di atas tidak ada satupun yang bermarga Ma? Tidakkah ini terlalu kebetulan? Chang Yuchun, Lan Yu, dan Hu Dahai belum daat ditemukan bukti kesukuannya. Mu Ying aslinya bermarga Duanmu, dan keluarganya di kampung halaman memiliki kebiasaan memelihara babi untuk tahun baru. Feng Sheng (冯胜) dan Ding Dexing(丁德兴) adalah orang Dingyuan. Menurut catatan wilayah Dingyuan, marga-marga orang Hui di Dingyuan adalah: Mu (穆), Ma (马), Yang (扬), Mi (米), Hu (忽),Wang (王), An (安), dan Du (杜). Tidak ada marga Feng dan Ding.


Sebenarnya kalau mau diteruskan (search dan translate-nya), masih ada beberapa bantahan lagi mengenai klaim tidak jelas ini. Tapi saya rasa sudah tidak perlu. Lima poin di atas sepertinya sudah cukup untuk mematahkan upaya memualafisasi dan mengubah suku kaisar pendiri dinasti Ming kita... Bukan masalah islamnya atau sukunya atau bagaimana. Kalau memang beliau islam, tidak ada masalah diakui, bagaimanapun juga, itu kan kaisar leluhur saya. Tapi kalo bukan islam ya jangan maksa dimualafin donk... Hargai dikit leluhur orang lain! Udah wafat pula orangnya.

16 Hukuman Berat Di Jaman Zhongguo Kuno (+ translation)

Tadi iseng browse-browse blog orang, tiba-tiba menemukan artikel ini (tanpa bahasa aslinya, hanya terjemahan saja). Wkwkwk... Ini artikel terjemahan saya yg ditulis pada 20 Januari 2010 (tanggal file di komputer sih segitu) & pernah "diterbitkan" di notes FB jadul. Tuh blogger-nya ngembat dari jalur mana ya? Ada pembocor info nih di FB saya? Daripada sia-sia, sekalian copas lagi di sini deh, bonus bahasa aslinya...


1、剥皮
剥的时候由脊椎下刀,一刀把背部皮肤分成两半,慢慢用刀分开皮肤跟肌肉,像蝴蝶展翅一样的撕开来。另外还有一种剥法,不知道可信度多少。方法是把人埋在土里,只露出一颗脑袋,在头顶用刀割个十字
, 把头皮拉开以后,向里面灌水银下去。由于水银比重很重,会把肌肉跟皮肤拉扯开来,埋在土里的人会痛得不停扭动,又无法挣脱,最后身体会从从定的那个口「光溜溜」的跳出来,只剩下一张皮留在土里...皮剥下来之后制成两面鼓,挂在衙门口,以昭炯戒。最早的剥皮是死后才剥,后来发展成活剥。

1. Dikuliti
Saat menguliti mulai dari tulang belakang, kulit punggung dibelah menjadi dua, perlahan-lahan pisahkan kulit dengan daging, dibuka seperti kupu-kupu yang mengembangkan sayapnya. Selain itu, ada sebuah cara lain untuk menguliti, entah berapa besar tingkat kevalidannya. Yaitu dengan mengubur orangnya di tanah, hanya terlihat kepalanya saja. Buat goresan berbentuk angka sepuluh (+) di atas kepala, lalu buka kulitnya, tuangkan mecury ke dalamnya. Karena berat jenis mercury sangat berat, maka akan dapat memisahkan kulit dan daging, orang yang terbubur di tanah akan merasa sangat kesakitan, namun tidak dapat melepaskan diri. Lalu terakhir akan melompat keluar dari lubang, meninggalkan selembar kulit di tanah... lalu kulit tersebut dijadikan genderang, digantungkan di depan pengadilan untuk memperingatkan orang lain. Pada awalnya, hukuman dikuliti dilakukan setelah mati, kemudian berkembang menjadi dikuliti hidup-hidup.

2、腰斩
由于腰斩是把人从中间切开,而主要的器官都在上半身,因此犯人不会一下子就死,斩完以后还会神智清醒,得过好一段时间才会断气。明成祖杀方孝孺就是用腰斩,传说一刀下去之后,方孝孺还以肘撑地爬行,以手沾血连书「篡」字,一共写了十二个半才断气。

2. Penggal pinggang
karena penggal pinggang adalah memisahkan tubuh seseorang dari bagian tengah, sedangkan organ-organ penting berada pada tubuh bagian atas, maka yang dihukum tidak akan segera mati, melainkan masih sadar dan memerlukan beberapa saat lagi hingga akhirnya mati. Saat Kaisar Chengzu dari dinasti Ming menghukum mati Fang Xiaoru, yang digunakan adalah penggal pinggang ini. Konon setelah dipenggal, Fang Xiaoru masih bisa merangkak dan menulis huruf "cuan" (= merebut ; biasanya untuk merebut tahta dsj) di tanah. Setelah menulis 12 setengah huruf, baru akhirnya mati.

3、车裂
即五马分尸
,很简单,就是把受刑人的头跟四肢套上绳子,由五匹快马拉着向五个方向急奔,把人撕成六块。记得商鞅就是受五马分尸之刑。要把人的头跟四肢砍下来都得花不少力气,更何况是用拉扯的。而受刑人身受的苦处更可想而知。真到撕开的时候,恐怕受刑人已经不会觉得痛苦了。痛苦的是正在拉扯的时候。

3. Pisahkan dengan kereta
Nama lainnya adalah "membelah mayat dengan 5 kuda". Sangat sederhana, yaitu dengan mengikat kepala, kedua tangan & kedua kaki dengan tali, lalu ditarik oleh 5 ekor kuda ke 5 arah yang berbeda, sehingga tubuhnya terbelah menjadi 6 bagian. Konon Shang Yang dihukum mati dengan cara ini. Diperlukan tenaga besar jika ingin memisahkan tubuh orang menjadi 6 bagian, apalagi jika dengan ditarik. maka dapat dibayangkan penderitaan si penerima hukuman. Pada saat benar-benar sudah terpisah, mungkin ia sudah tidak merasakan penderitaan lagi. Kesakitannya adalah pada saat ditarik.

4、俱五刑
把砍头
,,割手,挖眼,割耳和鼻,即「大卸八块」,通常是把人杀死以后,才把人的头、手脚剁下来,再把躯干剁成三块。汉高祖死后,吕后把他的宠妾戚夫人(刘如意的母亲)抓来,剁去手脚,割掉鼻子耳朵舌头,眼睛挖出,丢在猪圈里喂养,取名「人彘」.结果吕后自己的儿子看到,给活活吓死... (但实际没死)

4. Lima hukuman
Gabungan dari penggal kepala, potong kaki, potong tangan, potong telinga dan hidung, "belah menjadi 8 bagian". Biasanya setelah orangnya mati, baru dipotong kepala, tangan & kakinya, lalu tubuhnya dibelah jadi 3. Setelah Kaisar Gaozu dari Dinasti Han mangkat, Permaisuri Lv menangkap selir kesayangannya, Nyonya Qi (ibu dari Liu Ruyi), memotong tangan dan kakinya, juga memotong hidung, telinga & lidahnya, mencungkil matanya, lalu dibuang ke kandang babi, diberi nama "ren zhi" (babi manusia). sampai-sampaia anak Permaisuri Lv juga sangat kaget melihatnya.

5、凌迟
最早是把人杀死之后再剁成肉酱,称为「醢」,受过此刑的记得有子路,还有周文王的长子伯邑考。
后来发展更加精细,目的还是要让犯人受最大的痛苦,因此不但是活的时候施刑,还要求受刑人必须身受多少刀以后才死。据说发展到后来,每次凌迟要由两个人执行,从脚开始割,一共要割一千刀,也就是要割下一千片肉片才准犯人断气。而据说犯人若未割满一千刀就断了气,执行人也要受刑。发展成死刑的艺术而受此刑最有名的人就是大太监刘谨,听说一共割了三天才让他断气...而最惨的是明末抗清名将袁崇焕,因为崇桢皇帝中了反间计,误以为他通敌卖国,判他凌迟处死,行刑前以渔网覆身(让肌肉突出以便下刀),游街示众,被北京城无知的民众冲上前去,把他的肉一块一块咬下来...那种心理的痛恐怕远高于生理的痛。这是明清的正式刑之一。

5. Hukuman mati pelan-pelan
Pada awalnya adalah setelah mati baru mayatnya dicincang jadi bubur daging, disebut "hai". yang pernah menerima hukuman ini adalah Zi Lu, dan putra sulung Zhou Wen Wang: Bo Yi Kao. Kemudian dalam perkambangannya, menjadi lebih mendetil, yaitu hukuman dilakukan apda saat orangnya amsih hidup, tujuannya adalah agar yang dihukum menderita, maka ada ketentuan harus dibacok sampai berapa kali dulu sebelum mati. Konon kemudian hukuman ini dilaksanakan oleh 2 algojo, mulai bacok dari kaki, terus hingga 1000 bacokan, yaitu dengan dipotong dagingnya selembar-selembar sampai mati. Katanya jika belum sampai 1000 bacokan sudah mati, maka algojonya juga akan kena hukum. Yang paling mengenaskan adalah jenderal penentang Qing pada jaman Ming akhir, Yuan Chonghuan. Karena kaisar Chongzhen terkena siasat adu domba musuh & mengira ia berkhianat, maka dijatuhi hukuman "lingchi". Sebelum hukuman dijalankan, tubuhnya dililit dengan jala ikan agar daging-dagingnya menonjol keluar, lebih mudah untuk dipotong-potong. lalu dibawa keliling kota, ditonton oleh rakyat, dagingnya pun dimakan oleh rakyat. Penderitaan secara batin mungkin bisa melebihi penderitaan secara fisik. Ini adalah salah satu hukuman resmi di jaman Ming - Qing.

6、缢首
在国外,绞刑是普遍使用的刑罚。
中国人的绞刑是用弓弦缢杀
... 就是把弓套在受刑人脖子上,弓弦朝前,行刑人在後面开始旋转那张弓, 弓越转越紧,受刑人的气就越来越少,最后终于断气...
岳飞父子就是这样死在风波亭,(因为他是功臣,不能斩首,要留全尸)而明末流亡的桂王也是这样给吴三桂亲手缢杀...

6. Jerat / gantung
Di luar negeri, hukuman gantung adalah salah satu hukuman yang lazim digunakan.
Hukuman jerat di Zhongguo biasa menggunakan senar busur. Yaitu dengan meletakkan senar busur pada leher yang akan dihukum, senar menghadap ke depan, algojo berdiri di belakang sambil memutarkan busurnya semakin lama semakin kencang. Yang dihukum akan mati pelan-pelan. Ayah-anak Yue Fei mati di Paviliun Fengbo dengan cara seperti ini. (karena ia adalah pejabat berjasa, tidak boleh dipenggal, harus meninggalkan jasad yang utuh). Sedangkan Raja Gui dari Dinasti Ming akhir juga dibunuh dengan cara jerat/gantung ini oleh Wu Sangui.

7、烹煮
即「请君入瓮」那是唐朝时代,武则天当皇帝的时候,朝中有位酷吏叫来俊臣,崇尚严刑峻法,对不肯招供的犯人往往以酷刑对待。方法是找个大瓮,把人塞进去,然后在瓮下面用柴火加热。温度越来越高,受刑人也越来越受不了,如果不肯招供的话,往往就被烧死在瓮里
...后来武则天听说了这件事,就把来俊臣找来,问他犯人不肯招供要怎么办?来俊臣很得意的把这个方法说了出来,武则天就淡淡的说了句:「则请君入瓮」,把来俊臣烧死...

7. Dimasak / digodog
Pada jaman Dinasti Tang, jaman pemerintahan Wu Zetian, ada seorang pejabat bernama Lai Junchen yang suka menggunakan cara-cara hukuman yang kejam. Terhadap tawanan yang tidak mau mengaku, ia sering menginterogasi dengan memaksa menggunkan hukuman sadis. Yaitu dengan menggunakan sebuah kuali dan menyuruh tawanan masuk ke dalamnya, lalu di bawah kuali dibakar api (seperti memasak). Kalau tawanan tetap tidak mau mengakui kesalahannya, maka akan mati kepanasan. Kemudian Wu Zetian mendengar hal ini dan memanggil Lai Junchen. Ia bertanya pada Lai Junchen, apa yang dilakukan bila ada tawanan yang tidak mau mengaku. Lai Juunchen menceritakan cara ini dengan bangga. Wu Zetian pun berkata dengan tenang, “Persilakan dia masuk ke kuali.” … dan Lai Junchen pun mati dibakar.

8、宫刑
司马迁就是受了宫刑,才会写出史记,也才会在「报任少卿书」里写出「身直为闺阁之臣」这样的句子。
中国人的阉割可讲究了。首先要拿绳子把小弟弟绑起来(包括子孙袋)让血液不流通,自然坏死,后拿利刃一刀子割掉(全部喔!不是只有小弟弟)。割掉了以后拿香灰一盖,止血,还得拿根鹅毛插在尿道里。等过了几天把鹅毛拿掉,如果尿得出来,阉割就算成功了。要是尿不出来,那个人就算废了,大概最后会死于尿毒症吧. 所以如果是要阉来当宦官的话,最好趁年纪还小就阉掉,年纪大了危险性高很多。此刑常被贵族冲抵死刑。相对的女性为幽闭。

8. Kebiri
Sima Qian pernah menerima hukuman ini sebelum menuliskan kitab sejarah (Shi Ji). Cara kebiri di Zhongguo sangat mendetil. Pertama-tama, ikat adik kecil (termasuk kantung keturunan) agar darah tidak dapat mengalir, sampai rusak secara alami, baru kemudian dipotong dengan pisau (seluruhnya, bukan hanya adik kecilnya saja). Setelah dipotong, bubuhi dengan abu wangi untuk menghentikan darah, tancapkan bulu angsa pada lubang jalur kencing. Tunggu beberapa hari, cabut bulu angsa. Kalau bisa kencing, berarti proes kebiri telah berhasil. Kalau tak bisa kencing, anggap saja gagal, jadi orang cacat, biasanya akan mati keracunan kencing yang tak bisa keluar. Jadi kalau mau mengebiri orang untuk dijadikan kasim, sebaiknya kebiri waktu masih kecil. Semakin tua, resikonya akan semakin besar. Hukuman ini sering digunakan oleh kaum bangsawan untuk menggantikan hukuman mati. Sebaliknya, untuk wanita, adalah dengan ditutup.

9、刖刑
关于刖刑,大家的说法不太一样。有人说是把膝盖以下都砍掉,也有人说是把膝盖骨削掉,以后者比较可信。总之,刖刑是一种类似截肢的酷刑。战国时代,孙膑受师兄陷害,受的就是刖刑。
听说他名字本来叫孙宾,受刑之后,才改为孙「膑」。如果是把膝盖骨削掉,大腿小腿之间失去了保护,这个人可能连站都站 不起来,所以稗官野史上说,孙膑受刑之后,上阵打仗连骑马都没办法,必须要坐车(马车或人力车)。

9. Lumpuhkan kaki
Untuk potong kaki ini, ada beberapa macam penjelasan yang berbeda. Ada yang bilang dengan memotong kaki dari lutut ke bawah. Ada juga yang bilang dengan mengambil tulang lutut. Yang kedua tampaknya lebih dapat dipercaya. Pokoknya, ini adalah sejenis hukuman kejam dengan membuat orang jadi lumpuh. Pada jaman Zhan Guo, Sun Bin (
孙宾) pernah menerima hukuman ini. Setelah menerima hukuman, baru namanya dibah menjadi Sun Bin (孙膑 --- : hukuman lumpuhkan kaki dengan diambil tulang lututnya). Jika tulang lutut diambul, maka antara kaki bagian atas dan kaki bagian bawah akan kehilangan hubungan, berdiri pun tidak bisa. Maka dalam sejarah tidak resmi, Sun Bin bahkan tak bisa emnunggang kuda saat berperang, harus naik kereta (baik kereta kuda ataupun kereta yang didorong manusia).

10、插针
用针插手指甲缝。常用于女囚。

10. Tusuk dengan jarum
Yaitu dengan menusukkan jarum pada celah kuku. Biasa digunakan untuk tawanan wanita.

11、活埋
活埋是战争时常用的手段。因为省力,速度也快。战争里的活埋,都是叫战俘自己挖坑,有时会先杀死俘虏再把他们推下去,但时间不够的时候(或是要省子弹时),就直接把他们推进去以后盖土。中国的酷刑中,活埋古已有之。不过没听过有什么名人受过这种刑罚。比较狠一点的,会把人直挺挺的埋在土里,只露出一个头,然后开始凌虐
..

11. Kubur hidup-hidup
Sering digunakan pada jaman Zhan Guo. Karena hemat tenaga, juga cepat. Hukuman kubur pada jaman perang, biasanya tawanan perang disuruh menggali lubang sendiri, kemudian dibunuh dan dimasukkan ke dalam lubang itu. Kalau waktunya tidak cukup, langsung saja dimasukkan ke dalam lubang dan dikubur hidup-hidup. Hukuman kubur hidup-hidup ini sudah ada sejak jaman kuno. Tapi belum pernah tercatat ada tokoh terkenal yang mati dihukum dengan cara ini. Yang lebih kejam yaitu dengan dikubur dalam posisi berdiri, dengan kepala di atas permukaan tanah, kemudian disiksa dulu.

12、鸩毒
鸩毒大概算是酷刑之中唯一比较人道的方式
....中国古代的毒药中,最有名的应该是「鸩」这种毒药,成语中的「饮鸩止渴」便是源自于此。常用于赐死情况。

12. Racun Zhen
Racun zhen sepertinya merupakan cara yang cukup berperikemanusiaan di antara hukuman-hukuman kejam ini. Di antara racun-racun jaman Zhongguo kuno, yang paling terkenal adalah racun zhen. Dari sinilah asal muasal dari peribahasa “minum zhen untuk menghilangkan haus”. Biasa digunakan untuk hukuman “diberi kematian” (maksudnya disuruh bunuh diri sendiri).

13、棍刑
即木桩刑
. 这里要说的棍刑,不是用棍子打人。这里说的棍刑,是拿根棍子直接从人的嘴或肛门里插进去,整根没入,穿破胃肠,让人死得苦不堪言。正史上没有看过用这种刑罚的记载,不过金庸小说「侠客行」里有提到,还给这种酷刑起了个美名叫「开口笑」。

13. Hukuman tongkat
Yang dimaksud dengan tongkat, bukan berarti dipukul dengan tongkat. Melainkan tongkat dimasukkan dari mulut sampai ke dalam tubuh sampai seluruh tongkatnya masuk, lambung dan organ tubuhnya pecah, yang dihukum akan mati dengan tragis. Dalam sejarah resmi, tidak ada catatan tentang hukuman ini. Cara hukuman ini muncul pada novel Xia Ke Xing karya Jin Yong. Bahkan ada julukan indahnya yaitu “membuka mulut dan tertawa”.

14、锯割
把人用铁锯活活锯死,其惨状似乎与凌迟、剥皮也在伯仲之间,难怪在地狱酷刑中,就专门有把人锯开的酷刑。然而,锯死活人不仅在传说的地狱中存在,在人间也是确确实实存在着的。据《三国志.吴书.孙皓传》记载,三国时,吴帝孙皓的爱妾指使近侍到集市上抢夺百姓的财物,主管集市贸易的中郎将陈声原是孙皓的宠臣,他捕获抢劫者绳之以法。爱妾告诉孙皓,孙皓大怒,假借其他事端逮捕陈声,命里武士而烧红的大锯锯断陈声的头,把他的尸体投到四望台下。

14. Potong dengan gergaji
Yaitu dengan menggergaji orang sampai mati. Ketragisannya sebanding dengan lingchi & kuliti. Maka di antara hukuman-hukuman kejam di neraka, ada tertulis tentang hukuman gergaji sampai mati ini. Sebenarnya, hukuman gergaji ini tidak hanya ada dalam dongeng, melainkan juga ada di dunia nyata. Dalam "San Guo Zhi - Kitab Wu -
Kisah Sun Hao" tercatat, bawahan dari selir kesayangan Raja Wu (Sun Hao), merampas harta rakyat di pasar. Pengurus pasar, pejabat Chen Sheng adalah pejabat kesayangan Sun Hao. Ia menangkap sang perampas dan dihukum. Sang selir melapor pada Sun Hao, Sun Hao marah, lalu mencari-cari alasan dan menangkap Chen Sheng atas dalih kesalahan yang lain. Lalu memerintahkan algojo mambakar gergaji sampai memerah, dan emnggergaji kepala Chen Sheng. Mayatnya dibuang ke bawah Si Wang Tai.

15、断椎
当一个人对另一个人仇恨之极时,往往会想到要打断他的脊椎骨。打断脊椎骨确实是一种很解气的行为,因为人的脊梁骨若是断了,他也就一命呜呼了。在中国历史上,断椎也是一种很重要的酷刑。据《商君书.赏刑篇》载,春秋时姬重耳打算明文规定刑律,使国内百姓人人守法,就和大夫们一同商议。姬重耳的著名朝臣颠颉很晚才到,有人认为颠颉有罪,应该给以处罚。于是,姬重耳批准,将颠颉断椎处死。晋国的士大夫们都非常害怕,他们说:颠颉跟随姬重耳流亡列国十九年,功劳很大,现在偶尔有小过尚且受到如此严厉的刑罚,何况我们哪?从此人人畏刑守法。

15. Patahkan tulang belakang
Saat seseorang punya dendam yang mendalam pada musuhnya, maka ia akan terpikirkan cara mematahkan tulang belakang ini. cara ini memang merupakan salah satu cara untuk melampiaskan amarah, karena begitu tulang belakang patah, orangnya pasti akan mati. Dalam sejarah Zhongguo, patahkan tulang belakang ini juga merupakan salah satu bentuk hukuman yang penting. menurut "Kitab Shang Han - Bagian Penghargaan & Hukuman", pada jaman Chunqiu, Ji Chong'er bermaksud menentukan hukum tertulis secara jelas agar masyarakat patuh pada hukum, kemudian ia berunding dengan para penasehat. Seorang pejabat Ji Chong'er yang bernama Dian Jie datang sangat terlambat. Ada yang menganggap Dian Jie bersalah 7 harus dihukum. Ji Chong'er setuju, dan Dian Jie dihukum dengan dipatahkan tulang belakangnya. Semua pnasehat (pejabat) negara Jin dangat takut, mereka berkata: "Dian Jie yang sudah ikut Ji Chong'er mengembara ke negara-negara selama 19 tahun, memiliki jasa yang sangat besar, karena kesalahan kecil saja dihukum dengan begitu berat. Bagaimana dengan kami?' Sejak saat itu, semua orang jadi sangat taat pada hukum.

16、梳洗
这里说的梳洗并不是女子的梳妆打扮,而是一种极为残酷的刑罚,它指的是用铁刷子把人身上的肉一下一下地抓梳下来,直至肉尽骨露,最终咽气。梳洗之刑的真正发明者是朱元璋,据沈文的《圣君初政记》记载,实施梳洗之刑时,刽子手把犯人剥光衣服,裸体放在铁床上,用滚开的水往他的身上浇几遍,然后用铁刷子一下一下地刷去他身上的皮肉。就像民间杀猪用开水烫过之后去毛一般,直到把皮肉刷尽,露出白骨,而受刑的人等不到最后早就气绝身亡了。梳洗之刑与凌迟有异曲同工之妙。据《旧唐书.桓彦范传》记载,武三思曾派周利贞逮捕桓彦范,把他在竹槎上曳来曳去,肉被尽,露出白骨,然后又把他杖杀。

16. Sisir & bersihkan
Yang dimaksud dengan sisir & bersihkan, bukanlah anak gadis yang sedang bersolek, melainkan nama sebuah hukuman sadis. yang dimaksud adalah menguliti kulit orang dengan sikat besi hingga hanya tinggal tulang & daging saja, sampai akhirnya mati. Pencetus pertama hukuman ini adalah Zhu Yuanzhang. Berdasarkan catatan "Sheng Jun Chu Zheng Ji" karangan Shen Wen, pada saat menjalankan hukuman ini, algojo melepas se;uruh pakaian penerima hukuman, lalu dibaringkan di atas ranjang besi, tubuhnya disiram dengan air mendidih beberapa kali, lalu dikuliti dengan menggunakan sikat besi. Sama halnya seperti rakyat menyiram babi dengan air panas untuk dicabuti bulunya. Terus hingga kulit dan daging terkelupas habis & tulangnya terlihat. Penerima hukuman biasanya belum sampai selesai sudah mati duluan. Sisir & bersihkan ini memiliki persamaan prinsip dengan hukuman mati pelan-pelan (no 5). Menurut "Kitab Lama Tang - Kisah Heng Yanfan" ada tercatat, Wu Sansi pernah mengutus Zhou Lizhen untuk menangkap Heng Yanfan, kemudian diseret-seret di atas rakit bambu sampai dagingnya terkoyak & terlihat tulangnya, kemudian memukulinya dengan tongkat sampai mati.

Kisah Sunan Gunung Jati, Kaisar Hong Gie & Putri Ong Tien (is HOAX)

Ceritanya, konon ada tersebar kisah sedemikian rupa (saya potong langsung ke intinya saja)...


SUNAN GUNUNG JATI

Syahdan, dalam persinggahannya di Cina, Syarif Hidayatullah menyebarkan Islam sambil berpraktek sebagai tabib. Setiap yang datang berobat diajarinya berwudu dan diajak salat. Manjur, si sakit sembuh. Dalam waktu singkat, nama Syarif Hidayatullah semerbak di kota raja. Kaisar pun kemudian tertarik menjajal kesaktian ''sinse'' dari Tanah Pasundan itu.

Syarif Hidayatullah dipanggil ke istana. Sementara itu, Kaisar menyuruh putrinya yang masih gadis, Lie Ong Tien, mengganjal perutnya dengan baskom, sehingga tampak seperti hamil, kemudian duduk berdampingan dengan saudarinya yang memang sedang hamil tiga bulan. Syarif Hidayatullah disuruh menebak: mana yang bener-benar hamil.

Syarif Hidayatullah menunjuk Ong Tien. Kaisar dan para ''abdi dalem'' ketawa terkekeh. Tapi, sejurus kemudian, istana geger. Ong Tien ternyata benar-benar hamil, sedangkan kandungan saudarinya justru lenyap. Kaisar meminta maaf kepada Syarif Hidayatullah, dan memohon agar Ong Tien dinikahi.

Tentu tak semua sepakat dengan Hoesein. Meski tak menyebut-nyebut soal ''nujum'' itu, dalam buku Sejarah Cirebon, 1990, Pangeran Soelaeman Sulendraningrat menyebutkan Syarif Hidayatullah memangpergi ke Cina. Ia sempat menetap di salah satu tempat di Yunan. Ia juga pernah diundang Kaisar Hong Gie.

Kebetulan, sekretaris kerajaan pada masa itu, Ma Huan dan Feishin, sudah memeluk Islam. Dalam pertemuan itulah Syarif Hidayatullah dan Ong Tien saling tertarik. Kaisar tak setuju. Syarif Hidayatullah lalu dipersonanongratakan. Tapi, kecintaan Ong Tien kepada Syarif Hidayatullah sudah sangat mendalam.

Dia mendesak terus ayahnya agar diizinkan menyusul kekasihnya ke Cirebon. Setelah mendapat izin, Ong Tien bertolak ke Cirebon dengan menggunakan kapal layar kerajaan Cina. Dia dikawal Panglima Lie Guan Cang, dengan nakhoda Lie Guan Hien. Putri membawa barang-barang berharga dari Istana Kerajaan Cina, terutama berbagai barang keramik.

Sumber lain ada yang menuliskan begini...

Syarif Hidayatulloh, dilahirkan di Mesir pada tahun 1448 putra dari Sultan Mesir Syarif Abdullah wafat pada tahun 1450 yang menikah dengan Ratu Rara Santang/Syarifah Muda’im yang dilahirkan tahun 1427 putri ke dua dari Prabu Siliwangi yang menikah pada tahun 1422 Ratu Subang Larang yang dilahirkan tahun 1404 dan wafat pada tahun 1441 putri dari Mangkubumi Singapura/Nertasinga di daerah Cirebon. Sedangkan Syarif Hidayatulloh wafat pada tahun 1568 di Gunung Jati Cirebon.

Pada tahun 1471, Syarif Hidayatulloh muhibah ke Peking Cina, kemudian menghadap Kaisar Cina Hong Gie putra dari Yung Lo (dinasti Ming tahun 1368 – 1642). Kaisar Hong Gie dibantu oleh Jenderal Cheng Ho dan Sekretartisnya dari kerajaan bernama Ma Huan beserta Fei Shin yang menganut agama Islam. Di istana, Syarif Hidayatulloh bertemu dengan Putri Ong Tien dan saling mencintai. Namun hubungan mereka tidak disetujui oleh Kaisar, sehingga Syarif Hidayatulloh harus kembali ke Cirebon, di Kraton Pakungwati.

Dan sumber lain lagi...

Pada sekitar tahun 1479 Sunan Gunung Jati pergi ke Negeri Cina dia tinggal di daerah Nan King bergelar Maulana Isnanul Kamil. Di sana beliau membuka pengobatan sembari berda’wah agama islam. Pada suatu ketika Sunan Gunung Jati berkunjung ke hadapan kaisar Hong Gie, pengganti kaisar Yung Lo dari Dinasti Ming. Dalam kunjungan itu Sunan Gunung Jati berkenalan dengan putri kaisar yang bernama Ong Tien.

------------------------------------------

Dan hasil “penyelidikan” saya adalah sebagai berikut…

1. Putra dari Kaisar Yongle (永乐) alias Chengzu (明成祖) adalah Kaisar Hongxi (洪熙) alias Renzong (明仁宗) yang memiliki nama asli Zhu Gaochi (朱高炽). Mungkin ini yang dimaksud dengan “Hong Gie”. Hongxi dilahirkan pada tahun 1378, naik tahta menjadi Kaisar pada tahun 1424, dan mangkat pada tahun 1425 (menjadi Kaisar hanya sekitar 10 bulan). Jika Syarif Hidayatulloh alias Sunan Gunung Jati baru lahir pada tahun 1448, dan katanya pergi ke Zhongguo (saya tidak akan menulis “Cina”) pada tahun 1471 atau 1479, bagaimana beliau dapat bertemu dengan Kaisar Hongxi yang sudah tiada beberapa puluh tahun sebelumnya?

2. Daftar nama putri-putri Kaisar Hongxi beserta suaminya adalah sebagai berikut:
- Putri Jiaxing (嘉兴公主) menikah dengan Jing Yuan (井源)
- Putri Qingdu (庆都公主) menikah dengan Jiao Jing (焦敬)
- Putri Qinghe (清河公主) menikah dengan Li Ming (李铭)
- Putri De’an (德安公主) meninggal dalam usia muda, tidak menikah
- Putri Yanping (延平公主) meninggal dalam usia muda, tidak menikah
- Putri Deqing (德庆公主) meninggal dalam usia muda, tidak menikah
- Putri Zhending (真定公主) menikah dengan Wang Yi (王谊)

3. Pada tahun 1471 ataupun 1479, Dinasti Ming dipimpin oleh Kaisar Chenghua (成化) alias Xianzong (明宪宗) yang memiliki nama asli Zhu Jianshen (朱见深). Kaisar ini memerintah antara tahun 1464 s/d 1487, dan dia adalah anak dari cucunya anaknya Yongle, sudah jauh sekali. Ini jelas tidak sesuai dengan kisah Sunan Gunung Jati di atas.

4. Daftar nama putri-putri Kaisar Chenghua beserta suaminya adalah sebagai berikut:
- Putri Renhe (仁和公主) menikah dengan Qi Shimei (齐世美)
- Putri Yongkang (永康公主) menikah dengan Cui Yuan (崔元)
- Putri Deqing (德清公主) menikah dengan Lin Yue (林岳)
- Putri Ke-4 mati muda, tidak menikah
- Putri Changtai (长泰公主) mati muda
- Putri Xianyou (仙游公主) mati muda

5. Tambahan untuk nama Lie Ong Tien, ini sangat-sangat aneh untuk nama seorang putri dari Kaisar Dinasti Ming. Sebab Kaisar Dinasti Ming bermarga Zhu. Tahta kekaisaran di Zhongguo sejak jaman Yu diwariskan turun temurun, dan Zhongguo menganut sistem patrilineal (mengikuti garis keturunan ayah alias anak mewarisi marga ayah). Jadi semua pangeran dan putri Dinasti Ming, tidak peduli anak dari kaisar yang manapun, marganya pasti Zhu. Jadi saya mencoba berpikir positif saja, mungkin LIE Ong Tien ini anak angkat Kaisar, seperti si panda Po di Kungfu Panda yang bapaknya angsa dan leluhurnya babi itu??? Begitupun, pada umumnya, pangeran dan putri Kaisar memiliki semacam gelar atau nama khusus, jadi rakyat TIDAK memanggil mereka langsung dengan namanya dengan format Marga + Nama (misal: Lie + Ong Tien).


*) Sumber dari artikel-artikel yang di-copy paste di atas dapat ditemui di mana-mana, cukup search saja, ada banyak sekali kisah tentang "Kaisar Hong Gie" dan "Putri Ong Tien" ini. Sedangkan sumber untuk nama-nama Kaisar Zhongguo serta masa pemerintahan dan nama putri-putrinya juga merupakan sejarah resmi yang sudah umum dan dapat ditemukan di mana saja.


Originally written by Fengzi.J (=ME!) @ 2010.12.08 & ditambahin dikit @ 2011.08.28

Mo Zi - Membantah Ru (墨子卷九非儒下第三十九) Translation

Mo Zi (墨子) 468-376 SM

Pencetus ajaran Mo (墨家思想). Konon sebelumnya pernah mempelajari ajaran Ru, baru kemudian mencetuskan pemikirannya sendiri, termasuk pemikiran yang menentang ajaran Ru. Salah satunya dalam Fei Ru (非儒), yang sebenarnya terdiri dari 2 bagian, namun bagian pertamanya telah hilang. Berikut ini adalah bagian ke-dua. Banyak "rumor" dan "analisa" mengenai Fei Ru ini. Ada yang berteori, Mo Zi sebenarnya hanya memprotes kaum Ru (murid-murid Kong Zi) pada saat itu, namun tidak memprotes Kong Zi. Ada juga yang mengatakan, Fei Ru ini sebenarnya bukanlah ajaran asli Mo Zi. Namun hal-hal tersebut juga belum terbukti 100% alias baru pemikiran orang-orang saja.


Mozi - Fei Ru Bagian Ke-dua :

Kaum Ru berkata: "Mencintai kerabat harus ada bedanya, menghormati orang bijak juga ada bedanya." Maksudnya adalah adanya perbedaan hubungan yang dekat dan yang jauh, derajat yang lebih terhormat dan yang lebih rendah. Dalam Yi Li tertulis: Masa berduka untuk orang tua adalah 3 tahun, untuk istri dan putra sulung juga 3 tahun; untuk paman (dari ayah), saudara, dan anak dari selir/gundik 1 tahun; untuk kerabat dari marga lain 5 bulan. Jika menggunakan jauh dekatnya hubungan untuk menentukan masa berduka, maka istri dan anak sulung dianggap sama dengan ayah. Jika menggunakan lebih terhormat dan lebih rendahnya derajat untuk menentukan masa berduka, maka istri dan putra sulung dianggap sama terhormat derajatnya dengan orang tua; lalu paman, kakak dan anak dari selir/gundik dianggap sederajat. Apakah layak kurang ajar seperti ini?

Orang tua mereka meninggal, jenasahnya diletakkan, tidak segera diberi pakaian dan dimasukkan ke peti. Malah mencari di rumah, mengintip ke dalam sumur, merogoh lubang tikus, memanggil arwah orang yang sudah meninggal, dikiranya masih ada, sungguh konyol sekali. Jika tidak ada, juga tetap harus diminta, sungguh palsu sekali.

Saat menikah, harus pergi sendiri menjemput istri, dengan mengenakan pakaian bawahan hitam dan mengendarai kereta, menggenggam tali kekang, kemudian talinya diberikan kepada istri seperti sedang melayani ayah. Ritual upacara pernikahan seperti sedang sembahyang kepada dewa. Menjungkirbalikkan yang tinggi dan yang rendah, melawan orang tua, menjadi sejajar dengan istri. Meninggikan derajat istri dan melayani orang tua dengan cara seperti ini, apakah bisa dikatakan berbakti? Orang Ru saat mengambil istri (menikah) katanya, "Istri harus melakukan upacara sembahyang, anak harus menjaga kuil leluhur, maka harus dihormati." Seharusnya dijawab, "Itu bohong! Kakaknya juga menjaga kuil leluhur selama puluhan tahun, kemudian meninggal, masa berkabungnya hanya 1 tahun. Istri saudaranya juga menyembahyangi leluhurnya, tapi kalau meninggal, tidak berkabung untuknya. Sedangkan untuk istri dan anak sendiri, berkabung 3 tahun, pasti bukan karena alasan menyembayangi leluhur." Memberikan perlakuan khusus pada istri dan anak hingga berkabung 3 tahun, bisa dikatakan, "Ini namanya mementingkan keluarga." Tapi bukankah ini memberikan lebih pada orang yang lebih disayangi dan menyepelekan orang yang lebih penting, apakah bukan penipu namanya?

Selain itu juga bersikeras tentang "ada takdir", dan berkata, "Umur panjang dan pendek, hidup miskin dan kaya, dunia kacau dan damai, semua ada takdirnya, tidak dapat dikurangi atau ditambah. Hadiah dan hukuman, keberuntungan dan kesialan, semua adalah hitungan dari langit. Pengetahuan dan kekuatan manusia tidak bisa berbuat apa-apa." Pejabat yang mempercayai hal ini akan menjadi malas mengerjakan tanggung jawabnya. Rakyat yang mempercayai hal ini akan menjadi malas bekerja. Pejabat tidak mengurus negara, maka negara akan kacau. Petani tidak rajin bekerja, maka akan menjadi miskin. Miskin dan kacau, sama sekali berlawanan dengan tujuan pemerintahan dan pengaturan. Orang-orang Ru menganggapnya sebagai ajaran, padahal ini mencelakakan dunia.

Menggunakan ritual yang rumit untuk membingungkan orang, berduka dan berpura-pura bersedih dalam waktu yang lama untuk menipu orang tua yang telah meninggal. Menciptakan teori tentang "takdir", membuat orang sudah puas walaupun miskin. Orang tidak melakukan yang seharusnya dilakukan, dan bermalas-malasan dengan tenang. Rakus makan dan minum, malas bekerja, beresiko bisa terjebak kelaparan dan kedinginan. Seperti pengemis, seperti tikus yang mencuri dan menyimpan makanan, seperti kambing jantan yang serakah, melompat-lompat seperti babi dikebiri. Kalau ditertawakan oleh junzi, mereka akan bilang: "Orang biasa bagaimana bisa memahami kaum Ru yang baik?!" Di musim panas mengemis, makan gandum dan padi, menunggu hingga 5 macam bahan pangan sudah lengkap, lalu pergi ke tempat orang yang sedang mengadakan upacara kematian. Anak cucu semua ikut, makan dan minum sepuasnya. Cukup ikut beberapa kali upacara kematian, maka sudah cukup (mendapat makan). Mengandalkan orang lain untuk jadi terhormat, mengandalkan hasil sawah orang lain untuk jadi kaya. Kalau ada orang kaya yang mengadakan upacara kematian, mereka akan sangat senang, katanya, "Inilah sumber makan & pakaian!"

Kaum Ru bilang, "Junzi harus mengucapkan kata-kata kuno dan berpakaian seperti orang kuno, baru dapat dibilang orang bajik". Seharusnya dijawab, "Yang disebut dengan kata-kata kuno dan pakaian kuno itu semuanya pernah menjadi baru pada jamannya. Orang kuno mengatakannya dan mengenakannya, apakah berarti bukan junzi? Lalu kenapa harus mengucapkan kata-kata orang yang bukan junzi, mengenakan pakaian orang yang bukan junzi, baru dapat menjadi orang bajik?"

Mereka (kaum Ru) berkata lagi, "Junzi hanya mengikuti apa yang dilakukan orang kuno dan tidak perlu menciptakan yang baru." Jawab saja pada mereka, "Pada jaman kuno, Hou Yi menciptakan panah, Ji 伃menciptakan jubah perang, Xi Zhong menciptakan kereta, Qiao Chui menciptakan perahu. Kalau begitu, maka tukang sepatu, pembuat jubah perang, tukang kereta, dan tukang kayu semuanya junzi. Sedangkan Hou Yi, Ji 伃, Xi Zhong, dan Qiao Chui, semuanya adalah xiaoren?"

Mereka (kaum Ru) berkata, "Junzi setelah menang perang tidak mengejar prajurit musuh yang sudah lari, menarik busur tetapi tidak memanah mereka, jika kereta musuh terperangkap maka bantu mereka mendorongnya." Jawablah kepadanya, "Jika kedua belah pihak adalah orang bajik, maka tidak mungkin saling berperang. Orang bajik akan membahas masalah dengan logika dan alasan, yang tidak beralasan/berlogika mengikuti yang beralasan/berlogika, yang tidak tahu mengikuti yang tahu. Jika tidak bisa mengemukakan alasan, maka seharusnya tunduk; jika melihat yang baik, maka harusnya mengikuti. Kalau begini, bagaimana mungkin bisa berperang? Dan jika kedua belah pihak adalah orang kasar/jahat, maka walaupun yang menang lalu tidak mengejar musuh, menarik busur tidak memanah, membantu mendorong kereta musuh yang terperangkap, tetap saja tidak bisa menjadi junzi, tetap saja orang kasar/jahat. Pemimpin suci/bijak berperang membasmi kejahatan untuk menolong dunia, jika sudah menang lalu menggunakan ajaran Ru dan berkata pada anak buahnya, 'Jangan kejar yang sudah lari, tarik busur jangan dipanah, jika keretanya terjebak bantu mendorong', maka dengan demikian penjahatnya akan lolos lagi, kejahatan tidak dimusnahkan, tetap akan mencelakakan masyarakat. Tidak ada perbuatan yang lebih tidak ebrbudi daripada ini!"

Mereka (kaum Ru) berkata, "Junzi itu seperti lonceng, jika tidak dipukul maka tidak berbunyi." Seharusnya dijawab begini, "Orang bajik bersungguh-sungguh dalam mengerjakan segala sesuatu, juga bersungguh-sungguh dalam berbakti. Jika ada yang baik maka dipuji, ada yang salah maka dinasehati, ini baru jalan menjadi bawahan. Menunggu dipukul baru berbunyi, tidak dipukul tidak berbunyi; menyembunyikan kepandaian namun malas menggunakan tenaga, tenang menunggu ditanya oleh raja dulu baru menjawab. Dengan begini, kalaupun ada hal yang sangat menguntungkan raja, jika tidak ditanya juga tidak akan dikatakan. Jika akan terjadi kekacauan, ada penjahat yang akan beraksi, orang lain tidak tahu, hanya diri sendiri yang tahu; walaupun di sana ada raja dan keluarganya, tapi tetap tidak dikatakan kalau tidak ditanya. Ini namanya penjahat yang membuat kacau. Sikap seperti ini adalah bawahan yang tidak setia, anak yang tidak berbakti. Menghadapi masalah hanya mengambil sikap mundur dan tidak berkata-kata. Saat di kerajaan, jika ada hal yang menguntungkan diri sendiri, bicaranya takut kalah cepat dengan orang lain. Jika raja mengatakan hal yang tidak membawa keuntungan bagi diri sendiri, maka berpangku tangan, memandang ke bawah, berbicara seperti ada nasi di dalam mulutnya, bilang, ‘Hamba belum pernah mempelajarinya.’ Saat raja memerlukan, ia telah pergi jauh meninggalkan raja.”

Asalkan yang mempelajari jalan kebenaran, pasti akan sama-sama mengarah pada kebenaran dan kebajikan. Jika besar dapat mengarahkan orang, sekecil-kecilnya dapat menjadi pejabat, dalam jarak jauh menolong orang lain, dalam jarak dekat membina diri. Jika tidak berbudi maka tidak dilakukan, jika tidak beralasan maka tidak dilakukan. Mengutamakan kepentingan dunia. Jika perbuatan tidak ada keuntungannya, maka dihentikan. Ini adalah jalan untuk menjadi junzi. Dari tindak tanduk Kong X yang kudengar, pada dasarnya sudah berlawanan dengan ini.

Qi Jing Gong bertanya pada Yan Zi: “Kong Zi itu orangnya bagaimana” Yan Zi tidak menjawab. Qi Jing Gong bertanya sekali lagi, namun tetap tidak dijawab. Jing Gong berkata, “Ada banyak yang menceritakan tentang Kong X padaku, semua mengatakan beliau orang bijak. Sekarang aku bertanya padamu, kenapa kau tidak menjawab?” Yan Zi menjawab, “Yan Zi tidak berkemampuan, tidak cukup mengenal orang bijak. Namun saya mendengar, yang namanya orang bijak, jika masuk ke negara orang maka harus mengakrabkan hubungan raja dan pejabat, mendamaikan masalah antara atasan dan bawahan. Kong X pergi ke negara Chu, sudah tahu rencana Bai Gong, tapi malah memberikan Shi Qi kepadanya. Akibatnya, raja hampir tewas dan Bai Gong terbunuh. Aku mendengar, orang bijak tidak memalsukan kepercayaan raja; mendapatkan hati rakyat namun tidak membuat kekacauan. Mengatakan hal yang menguntungkan orang lain kepada raja, mengatakan hal yang menguntungkan raja kepada rakyat. Melakukan tindakan yang berbudi agar diketahui rakyat, juga memikirkan siasat-siasat untuk diberitahukan kepada raja. Kong X membuat rencana dengan seksama, bekerja sama dengan pemberontak, menggunakan kepandaiannya untuk melakukan hal yang tidak baik. Mendorong rakyat bawah untuk melawan raja, mengajari pejabat untuk membunuh raja. Bukan tindakan orang bijak. Masuk ke negara orang lalu bersekongkol dengan pemberontak, tidak sesuai dengan norma yang benar. Tahu ada orang yang tidak setia, malah mendorongnya untuk berontak, ini bukan tindakan yang bajik dan berbudi. Membuat rencana di belakang orang lain, berbicara di belakang orang lain, berbuat hal baik tidak boleh dilihat rakyat, merancang siasat tidak diberitahukan kepada raja. Aku tidak tahu perbedaannya antara Kong X dengan Bai Gong, maka tidak menjawab.” Bai Gong berkata, “Kau telah memberitahukan banyak kepadaku. Kalau bukan kau, aku tidak tahu kalau Kong X itu sama saja dengan Bai Gong.”

Kong Zi pergi ke negara Qi, bertemu dengan Jing Gong. Jing Gong sangat gembira, ingin memberikan wilayah Ni Xi kepadanya, dan memberitahukan hal ini kepada Yan Zi. Yan Zi berkata, “Tidak boleh. Kaum Ru sombong dan lancang, tidak boleh sampai mengajar rakyat; mereka suka musik dan mengacaukan rakyat, tidak boleh membiarkan mereka langsung memerintah rakyat; mereka percaya pada takdir dan malas bekerja, tidak boleh membiarkan mereka jadi pejabat; mereka mengadakan upacara kematian dan bersedih dengan berlebihan, tidak boleh membiarkan mereka terlalu mencintai rakyat; berpakaian aneh dan berekspresi serius, tidak boleh membiarkan mereka mengarahkan orang banyak. Kong X berdandan formal dan serius untuk membingungkan orang, menggunakan alat musik dan tari-tarian untuk mengumpulkan murid, menggunakan ritual-ritual yang bermacam-macam untuk menunjukkan adat kesusilaan, berjuang keras untuk menjalankan ritual-ritual kuno yang rumit agar dilihat orang banyak. Walaupun orang-orang ini yang berpengetahuan luas, namun tidak diperbolehkan menggunakannya untuk membahas masalah dunia, pemikiran yang pesimis dan sedih tidak berguna untuk rakyat. Sampai beberapa kehidupan juga tidak cukup untuk mempelajari semua ilmu mereka, orang-orang muda juga tidak bisa melaksanakan berbagai ritual kesusilaan mereka yang rumit. Mengumpulkan kekayaan juga tetap tidak cukup dan habis untuk urusan musik. Pergi ke mana-mana untuk menyamarkan perkataan mereka, menipu raja saat itu; menggalakkan musik besar-besaran untuk mengacaukan rakyat yang bodoh. Jalan dan ajaran mereka tidak boleh diumumkan kepada dunia, pengetahuan mereka tidak boleh digunakan untuk mengajar rakyat. Jika sekarang raja memberikan gelar pada Kong Zi agar menguntungkan kebudayaan negara Qi, maka itu bukanlah cara untuk mengarahkan rakyat.” Jing Gong berkata, “Baik.” Kemudian beliau memberikan penghormatan yang besar kepada Kong Zi, namun tidak memberikan tanah kepadanya; menemuinya dengan hormat, namun tidak menanyakan tentang ajarannya. Oleh sebab itu, Kong X sangat marah kepada Jing Gong dan Yan Zi. Kemudian mempromisokan Fan Li kepada Tian Chang, memberitahukannya kepada Nanguo Hui Zi, lalu kembali ke negara Lu. Tidak lama kemudian, negara Qi hendak menyerang negara Lu, beliau berkata kepada Zi Gong, “Sekarang sudah waktunya melakukan tindakan besar!” kemudian mengutus Zi Gong ke negara Qi, menemui Tian Chang dengan melalui Nanguo Hui Zi, menasehatinya untuk menyerang negara Wu; juga mengajari marga Gao, Guo, Bao, dan Yan untuk jangan menghalangi Tian Chang memberontak; kemudian menasehati negara Yue untuk menyerang negara Wu. Dalam 3 tahun, negara Qi dan Wu hancur, ratusan juta orang terbunuh, semuanya itu dibunuh oleh Kong X.

Kong X menjabat sebagai sikou (nama jabatan) negara Lu, melepaskan kepentingan umum dan mengabdi kepada marga Jisun. Marga Jisun adalah musuh raja negara Lu yang melarikan diri. Saat marga Jisun memperebutkan gerbang kota dengan orang, Kong X membuka gerbng dan melepaskan Jisun kabur.

Saat Kong X terjebak di antara Chen dan Cai, hanya bisa membuat kuah bubur dengan daun li tanpa sebutir beras pun. Pada hari ke-10, Zi Lu memasak seekor babi, Kong X langsung memakannya tanpa menanyakan asal daging tersebut; menjual baju orang untuk membeli arak, Kong X juga langsung meminumnya tanpa menanyakan asal usulnya. Kemudian Lu Ai Gong datang menjemput Kong Zi; tikarnya ditata kurang rata, ia tak mau duduk; dagingnya dipotong kurang lurus, ia tidak mau makan. Zi Lu datang dan bertanya, “Mengapa tindakan Anda berlawanan dengan saat di Chen Cai?” Kong X menjawab, “Waktu itu, kita sedang terdesak untuk bertahan hidup, sekarang kita untuk kebenaran.” Saat kelaparan tidak masalah untuk mengambil sembarangan untuk bertahan hidup. Saat kenyang, berpura-pura dengan tindakan munafik. Apakah ada tindakan yang lebih menipu dan munafik daripada ini?

Kong X dan murid-muridnya sedang duduk-duduk santai. Ia berbicara, “Shun menemui Gu Shou, Cu Chu merasa tidak tenang. Saat itu sungguh berbahaya! Zhou Gong Dan bukan orang yang berbudi, kalau tidak, mana mungkin ia meninggalkan istrinya dan bermalam di luar?”

Segala tindak tanduk Kong X adalah berasal dari hatinya sendiri. Teman-teman dan murid-muridnya juga meniru Kong X. Zi Gong dan Ji Lu membantu Kong Li membuat rusuh di negara Wei; Yang Huo membuat rusuh di negara Qi; Fo 肸 memberontak di Zhongmou; Qi Diao membuat hukuman mati. Tidak ada yang lebih brutal daripada ini.

Murid tentu akan belajar kata-kata gurunya, meniru tindakan gurunya; hingga tenaganya tak cukup, kepandaiannya tak cukup, barulah berhenti. Sekarang tindakan Kong X saja seperti ini, maka murid-murid Ru yang biasa juga dapat dicurigai.


Translated by Fengzi.J (=me!) @ 2011.03.22

------------------------------------------------------

Ngomong-ngomong... "RU" di sini lebih merujuk ke Ru Jia atau Ru Jiao ya? Atau kalo dipaksa translate ke Indo = Konghucu? Sepertinya kok kurang pas juga... Whatever lah.

Saturday, August 6, 2011

Insiden Gerbang Xuanwu --- Beberapa Pertanyaan (baca: Keraguan) Tentang Li Shimin

Jadi terinspirasi untuk mengungkit soal ini gara-gara topik di grup sebelah tentang sejarah tradisi bakar uang kertas untuk leluhur yang sudah meninggal... Mengenai kisah tentang Li Shimin yang meninggal lalu bangkit kembali dan menceritakan perjalanannya di alam baka itu, saya no komen saja. Kebetulan tidak semulia itu untuk bunuh diri dulu buat "check and recheck", juga tidak segitu tebal muka untuk mengatakan segala kisah yang beredar dalam bangsa saya adalah 100% pasti benar (sambil lirik-lirik "kaum sebelah"). Tapi untuk soal "mengungkap kebohongan", saya lebih tertarik dengan sejarah Insiden Gerbang Xuanwu, yaitu Li Shimin yang membunuh kakak (Li Jiancheng) dan adiknya (Li Yuanji) lalu merebut tahta... dengan dalih bahwa Li Jiancheng dan Li Yuanji lah yang merencanakan pemberontakan terlebih dahulu, dan ia hanya "menggagalkannya". Berikut ini keraguan-keraguan mengenai Li Shimin, hasil baca-baca dari berbagai sumber:


1. Janji Li Yuan

Saat akan menggerakan pasukan (baca: memulai pemberontakan) di Jinyang, Li Yuan menjanjikan bahwa setelah berhasil akan mengangkat Li Shimin sebagai Putra Mahkota:
“若事成,则天下皆汝所致,当以汝为太子。”
(Jika berhasil nanti, semua adalah berkat jasamu, sudah sepantasnya mengangkatmu sebagai Putra Mahkota)

------ Konon yang pertama kali mengusulkan untuk menggerakkan pasukan adalah Liu Wenjing, bukan Li Shimin. Li Shimin hanya salah satu pendukung rencana ini. Pada saat itu, gerakan belum dimulai, belum tampak jasa apapun dari Li Shimin. Bahkan belum tahu apakah akan berhasil atau tidak. Jadi, bagaimana Li Yuan bisa berkata "semua adalah berkat jasamu"? Saat itu, Li Jiancheng diserahi Tiga Pasukan Kiri, Li Shimin Tiga Pasukan Kanan, dan Li Yuanji Pasukan Tengah. Pada jaman dahulu, "kiri" dianggap lebih tinggi daripada "kanan", jika demikian, maka dapat dilihat bahwa saat itu posisi Li Jiancheng dianggap lebih tinggi (lebih penting) daripada Li Shimin. Dan kalaupun kiri dan kanan dianggap sederajat, Li Jiancheng merupakan putra sulung, sewajarnya lebih berhak untuk kedudukan Putra Mahkota. Tidakkah aneh Li Yuan justru menjanjikan kedudukan ini untuk Li Shimin? Selain itu, diceritakan ada seorang pejabat tinggi (将佐) yang mengusulkan untuk mengangkat Li Shimin sebagai Putra Mahkota. Namun tidak tercatat nama dari pejabat ini. Tidakkah sedikit "meragukan"?

2. Karakter Li Jiancheng dan Li Shimin

Sering diceritakan bahwa Li Jiancheng adalah orang yang licik, keji, mata keranjang dan gila jasa. Sehingga terkesan lebih tidak layak menjadi Kaisar dibanding dengan Li Shimin yang digambarkan seperti model "tokoh utama yang lurus nan heroik".

------ Sesungguhnya jika dilihat dari catatan prestasi, Li Jiancheng berhasil melewati Huang He dan menduduki Chang'an, yang pada saat itu tidaklah kalah penting dibanding Luoyang yang direbut oleh Li Shimin. Jasa perangnya tidak dapat dibilang kalah dari Li Shimin.

Sedangkan Li Shimin, jarang diceritakan bahwa ia juga berambisi untuk merebut tahta, bahkan terkesan seperti "hanya membela diri".

------ Setelah mengalahkan Wang Shichong, Li Shimin bersama dengan Fang Xuanling mengunjungi seorang pendeta Dao bernama Yuan Zhi. Pendeta tersebut mengatakan bahwa Li Shimin akan menjadi "Putra Langit Perdamaian" (太平天子). Istilah "Putra Langit" (天子) pada jaman dahulu merujuk pada Kaisar. Li Shimin selalu terkenang dengan kata-kata ini, katanya: 眷言风范,无忘寤寐 (saat bangun, saat tidur, tetap tak dapat melupakannya). Tidakkah ini menunjukkan ambisinya untuk menjadi "Putra Langit"? Pada tahun yang sama, setelah merebut Luoyang, Li Shimin mulai mengumpulkan orang-orang berbakat--yang kemudian dikenal sebagai Delapan Belas Orang Terpelajar--untuk direkrutnya. Di antaranya adalag Fang Xuanling dan Du Ruhui. Di antara orang-orang ini, semuanya adalah tokoh politik ahli siasat. Jika Li Shimin tidak berambisi dalam politik, untuk apa ia mengumpulkan mereka?

3. Li Jiancheng meracuni Li Shimin

Pada bulan ke-6 tahun ke-9 Wude, Li Shimin menghadiri perjamuan bersama Li Jiancheng dan Li Yuanji. Li Shimin meminum arak beracun (diceritakan bahwa Li Jiancheng dan Li Yuanji yang bersekongkol ingin membunuhnya) hinggamemuntahkan darah beberapa liter, kemudian ditolong oleh Huai An Wang dan dipapah kembali ke istananya.

------ Peristiwa insiden Gerbang Xuanwu terjadi pada tanggal 4 bulan 6 tahun ke-9 Wude. Lalu peristiwa Li Shimin keracunan tersebut terjadi tanggal berapa? Tanggal 1, 2, atau 3? Dan Li Shimin yang muntah darah hingga beberapa liter dapat pulih secepat itu? Jika Li Jiancheng dan Li Yuanji benar-benar ingin membunuh Li Shimin, apakah mereka (yang notabene Putra Mahkota dan Pangeran) tidak mampu menemukan racun yang lebih ampuh? Lagipula jika sudah berani meracuni orang di kediaman sendiri (bagaimanapun juga akan dicurigai), mengapa membiarkan Li Shimin pulang? Mengapa tidak dibunuh sekalian? Atau mungkin supplier racunnya berkomplot dengan Li Shimin dan peristiwa muntah darah itu hanya rekayasa belaka? Jika demikian, lalu apa tujuannya? Mengapa Li Shimin harus menghadiri undangan, minum arak, lalu berpura-pura keracunan?


Tulisan di atas tidak diklaim sebagai kebenaran mutlak bahwa pasti begini atau pasti begitu. Jika ada yang salah atau kurang lengkap, silakan diralat atau dilengkapi. Namun saya selalu percaya bahwa sejarah ditulis oleh pemenang. Detail-detail lengkap dalam sebuah kisah sejarah, saya rasa seperti yang dikatakan oleh sutradaranya film Da Han Tianzi (大汉天子): "Tidak dapat dilacak kebenarannya, kecuali jika waktu dapat diputar kembali xxx tahun." Dan terlepas dari itu, saya juga percaya bahwa di antara "Kaisar yang baik" dan "orang baik" tidak penah dapat dilukiskan tanda sama dengan (=).