Sunday, August 28, 2011

Surat Untuk Tuhan Yang Tak Kukenal

tulisan lama (lagi).... 2010.11.06


WARNING:
For samawi-ers only!! (khususnya para "pisang". sawo boleh ignore)

tuhan (jika ada),
aku tak pernah bertemu denganmu
juga tak akan berkata aku mengenalmu

mereka bilang, di atas sana ada dunia yang indah
mereka bilang, di bawah sana ada api yang abadi
mereka bilang, jika menyembahmu akan naik ke atas
dan jika menyangkalmu akan dibuang ke bawah

aku tak pernah naik ke atas
juga tak pernah turun ke bawah
tak tahu apakah di atas sana ada dunia yang indah
tak tahu apakah di bawah sana ada api yang abadi

aku hanya melihat tangan mereka yang berlumuran darah
aku hanya melihat mereka meneriakkan namamu sambil membawa senjata
dan kota-kota menjadi hancur
dan para ilmuwan mati terbakar
dan gadis-gadis dari bangsaku mati dinodai
dan teman-temanku mengingkari budaya bangsanya sendiri
dan peperangan pun berkobar dua ribu tahun lamanya

mereka bilang, kau bilang kau datang untuk membawa pedang
tapi mereka juga bilang, kau mengajarkan perdamaian
entah mana yang benar

aku tak pernah mendengar kata-katamu langsung
aku hanya sering mendengar, mereka menghina dan membantai orang-orang lain
orang-orang lain yang tak mengenalmu, sama sepertiku

mereka memanggilmu dengan nama-nama
nama-nama dari bangsa-bangsa yang berbeda, yang bukan bangsaku
nama-nama yang baru ada jauh setelah peradaban leluhurku berkembang

mereka bilang, pengikutmu menuliskan ajaranmu dalam sebuah buku
buku yang ditulis jauh setelah leluhurku menuliskan kitab-kitab sajak dan puisi
buku yang ditulis dengan bahasa yang tak kukenal
yang tak kumengerti dari mana asal mulanya yang sesungguhnya

mereka bilang, apa yang mereka katakan tentangmu adalah benar
dan hanya satu-satunya yang benar

aku tak tahu
aku tak tahu apakah yang mereka katakan itu benar
aku tak tahu apakah kau benar-benar ada
aku tak tahu seperti apa wujudmu sebenarnya

hanya saja salah seorang leluhurku yang bijak berkata,
jika belum mengerti cara hidup di dunia, bagaimana mau mengatakan kehidupan sesudahnya?
dan leluhurku yang lain berkata,
hal yang ada di luar dunia manusia, tidak perlu dibahas
pernah pula kudengar,
daripada percaya penuh pada buku, lebih baik tak usah membaca buku sama sekali

tuhan,
jika kau memang ada dan menciptakanku (seperti kata mereka)
maka kau jugalah yang menciptakan mata dan telingaku
oleh sebab itu, aku akan menggunakannya untuk melihat dan mendengar fakta serta kebenaran
kau jugalah yang menciptakan otakku
aku berjanji akan menggunakannya untuk berpikir dan berlogika semaksimal mungkin
dan kau jugalah yang memberiku hati dan perasaan
maka aku bisa berbuat baik atas dasar nuraniku sendiri
dan tidak berbuat kejahatan oleh sebab peri kemanusiaan

aku tak akan menutup mata serta telinga dengan dalih percaya
aku berjanji tak akan keras kepala tanpa mau menggunakan akalku
juga tidak akan begitu egois untuk berbuat kebaikan hanya karena mengincar surga
dan tidak berbuat kejahatan hanya karena takut neraka

tuhan,
mereka bilang, kau maha baik dan maha adil
jika memang begitu, kurasa kau akan menumpahkan air mata bukan untukku,
melainkan untuk mereka yang menyebut namamu sambil menikam saudaranya,
yang mengatasnamakanmu untuk membungkam pengetahuan,
yang tak hentinya menyebut namamu namun hatinya seperti ular berbisa,
juga untuk mereka yang mengingkari dan menghina leluhurnya sendiri atas namamu
mereka bilang, kau mencintai manusia dan memberikan keinginan bebas pada kami
jika memang begitu, kurasa kau juga akan mengadili orang dari perbuatannya,
bukan hanya dari jumlah absennya di tempat-tempat yang mereka bilang adalah rumahmu,
atau dari jumlah uang yang mereka berikan pada orang-orang yang mereka bilang utusanmu,
atau dari nyanyian dan puji-pujian yang mereka bilang dipersembahkan untukmu

jika kau sungguh ada,
aku sangat berharap kau memang baik dan adil adanya

tapi,
mereka juga bilang kau adalah diktator kejam yang gila hormat,
semua orang harus menyembah dan memujamu atau dibunuh
mereka bilang, kau adalah pencemburu dan pendendam,
mengancam dan menghukum dengan api serta siksaan yang lebih biadab dari binatang jalang
mereka bilang, kau seperti personalia yang nepotis dan mata duitan
harus melalui koneksi dengan utusan-utusan tertentu dan memberikan upeti baru dapat mendekatimu

seandainya kau memang seperti itu,
mungkin aku akan memandangmu sangat rendah,
bahkan menyebut namamu pun aku akan jijik

tuhan,
aku tak tahu seperti apa dirimu
bahkan tak tahu apakah dirimu itu ada atau tidak
leluhurku berkata, tahu adalah tahu, tidak tahu adalah tidak tahu
maka aku tak akan memanggilmu dengan nama apapun
tak akan menyembahmu dengan religi agama apapun
tak akan memujamu dengan bahasa dari bangsa manapun

tapi setidaknya,
aku takkan membawa pedang
aku tak akan membunuh mereka yang menyebutmu dengan nama yang berbeda
juga tak akan mengatasnamakanmu untuk menghina kebudayaan bangsa lain
aku tak akan menyebutmu sebagai sebab dari apapun
entah itu bencana ataupun keindahan

tuhan,
mungkin kita ini memang orang asing
memang kita ini adalah orang asing
setidaknya, kau asing bagiku
jadi, aku tetap tak akan berasumsi apapun tentang dirimu
tidak mengakui dan memujamu
tidak pula menyangkal dan menghinamu

tapi, jika kau memang ada
tolong hukumlah saja mereka-mereka yang mengaku muridmu itu
dunia ini sudah terlalu rapuh untuk mereka pecahkan

----------------------------------------

TAG @Galileo, @Copernicus, @Darwin, @Bruno, @Horus, @Dyonisus, @Hermes, @Khrisna, @Mithras, @Orpheus

No comments:

Post a Comment