Friday, July 17, 2009

Membuatku muak saja....

"Mengapa para teroris melakukan hal semacam itu? Apa mereka tak punya rasa welas asih?" --- Menurutku, pertanyaan seperti itu sama saja dengan: "Mengapa orang gila itu telanjang di tengah jalan? Apa ia tak punya rasa malu?" --- Nah, jika kau bertanya seperti itu, rasanya aku harus mulai mengkhawatirkan otakmu. Kau tak bisa mengadili seekor anjing dengan hukum kerajaan kucing. Begitu pula, kau tak punya hak dan kuasa untuk mengharuskan semua orang punya pikiran yang sama denganmu, yang normal, baik, dan penuh rasa kemanusiaan (menurutmu). Dunia ini medan peperangan. Tak ada benar dan salah, tak ada baik dan jahat. Atas nama langit aku bersumpah, itu sungguh hanya perbedaan sudut pandang saja! Yang ada hanya menang, kalah, hidup, dan mati. Kau tak bisa menyalahkan musuh atas kematianmu. Kalau mau, salahkan saja dirimu sendiri yang kurang berkemampuan, tak becus membela diri. Atau yang lebih mudah lagi, salahkan saja takdir! Memang tragis rasanya, tapi apa boleh buat, dunia memang seperti ini; mau kau akui atau tidak, tetap seperti ini. Bukan berarti aku membela kejahatan. Ini bukan masalah berpihak pada siapa atau lebih menyukai yang mana. Ini hanya masalah membuka mata dan berpikir. Kalau kau mau dunia ini damai, tak ada perang, tak ada pertikaian, tak ada kesengsaraan, maka kukira kau hidup di tempat yang salah. "Kebaikan pada akhirnya pasti akan menang" --- Kalimat yang indah kan! Aku pun suka. Sayangnya itu hanya ada di layar televisi dan dalam buku kumpulan dongeng sebelum tidur. Aku pun berharap bisa hidup di dalamnya. Sayangnya, otakku melarang hal itu, nalarku berteriak bahwa ini masih di dunia nyata. Kurasa kau sudah cukup dewasa, seharusnya sudah pernah mempelajari sejarah. Sejak beberapa ribu tahun sebelum masehi, yang namanya kejahatan dan pertikaian itu selalu ada. Kalau tak percaya, baca saja sejarah (bukan dongeng anak)! Bahkan dinosaurus pun saling bertarung; yang pemakan daging, juga yang pemakan tumbuhan. Ini kan hukum alam! Kalau kau masih juga memimpikan dunia yang damai dan hanya berisi kebaikan saja, rasanya kau lebih baik pergi ke surga. Seperti yang kau percaya, di sana (katanya) ada kehidupan abadi yang sungguh baik. Yang pasti, dunia nyata ini tak cocok untukmu. Sebab kejahatan dan perang itu akan selalu ada. Selalu. Setidaknya sampai bumi berbenturan dengan benda langit lain dan hancur berkeping-keping, dan atau tak ada lagi makhluk hidup di atasnya. Sungguh buruk kedengarannya, tapi apa boleh buat, suka tak suka, memang begini kenyataannya.