Friday, July 2, 2010

What the hell is romantism? (2010.06.09)

Apa itu romantisme? Sebagian orang berkata, itu adalah hal yang penting. Sebagian lainnya berkata, itu hanyalah impian yang tidak realistis. Sebagian pria mengatakan dirinya tidak romantis sambil terus merayu kekasihnya. Sebagian wanita tersenyum manis dan membayangkan hal yang katanya romantis, walau ia sendiri bahkan tak tahu patokannya. Yang pasti, romantisme bukanlah rumus matematika atau pengetahuan umum tentang sejarah, di mana hanya ada "tahu" dan "tidak tahu". Siapa yang terlalu pandai untuk memahaminya? Siapa pula yang terlalu bodoh untuk tidak mengerti?

Pasangan pengembara memimpikan padang rumput yang hijau dan langit biru di atasnya. Berpelukan di atas kuda sambil memandang awan, kemudian tersenyum pada gunung di ujung sana. Membisikkan cinta mereka di antara semerbak bunga musim semi. Dan biarlah angin mengabarkan kisah mereka pada rerumputan di tanah yang jauh.

Di ibu kota sana, jauh di dalam istana kerajaan. Terucap dalam doa dan air mata, sebuah impian tak tersampaikan para putri dan selir raja. Dalam hening, bersama memandang sutra merah senja dan hamparan tanah air, mengharapkan cinta yang lebih indah dari bunga api dan lebih abadi dari emas permata. Namun kepada siapa pula mereka harus berharap?

Ribuan li dari ibu kota, di perbatasan barat sana. Sepasang pejuang menghunuskan pedangnya dan menari di bawah hujaman matahari. Tak ada danau maupun bukit hijau, tak ada sungai kecil ataupun rumah bambu. Hanya satu yang ada dalam hati mereka, sehidup semati. Begitupun,mata pedang dan tombak tak pernah mengerti.

Sepasang petani tua di gunung sana. Mereka tak mengerti kerajaan maupun asap peperangan. Tertawa dan berjalan bergandengan menyusuri desa. Saat malam tiba, bersenda gurau di sekeliling meja kayu sambil menyantap sayur dari ladang mereka. Hari berganti hari, musim semi, panas, gugur, dan dingin. Menjadi keabadian yang tak terucap.

Ribuan li tanah air, ribuan tahun kehidupan manusia. Perang, perdamaian, cinta, benci, dendam, dan kehancuran. Berapa banyak kisah cinta yang terkubur di dalamnya? Berapa banyak mimpi dan pengkhianatan yang tak pernah diketahui? Apa itu romantisme? Bagaimana seorang pengembara memiliki hak untuk bercumbu di balik dinding istana? Bagaimana seorang pahlawan memiliki harapan untuk berpelukan di tepi danau musim gugur? Bagaimana para selir memiliki harapan untuk memiliki satu cintanya?

Ribuan li tanah air, ribuan tahun kehidupan manusia. Siapa yang menyembunyikan pisau dingin di balik hangat cumbunya? Siapa pula yang memendam air mata di dalam tawa dan keangkuhannya? Cinta siapa yang terukir dalam lembaran kitab sejarah? Dan kisah siapa yang akan terkubur di bawah nisan tanpa nama? Romantisme... kata yang samar dan jauh, sejauh tirai hujan di wajah setiap iblis dan manusia. Namun abadi dalam kesepiannya, tanpa kawan maupun lawan.

No comments:

Post a Comment